Sejujurnya dua tahun belakangan, kami lebih sering menghabiskan akhir pekan di rumah. Apalagi setelah Gojek masuk Malang, waduh saya benar-benar termanjakan karena merasa mau makan apa aja bisa order via Go Food. Namun sekitar 3 minggu lalu saya memutuskan untuk berakhir pekan di Batu. Dulu sebelum jalanan Malang-Batu macetnya naujubilah, kami sering jalan-jalan ke Batu. Beberapa kegiatan yang pernah kami lakukan di hari Sabtu adalah makan siang di Jambuluwuk Hotel, foto-foto di Museum Angkut (saat masih sepi!), menghirup udara segar di daerah Paralayang, makan sate kelinci di Hot Plate Batu, atau sekedar minum susu di alun-alun Batu. Tapi sekarang jarang banget ke Batu karena bersaing dengan penghuni kota lain yang juga mau liburan di Batu 😀
Berbekal informasi dari Instagram, saya sangat penasaran dengan hotel baru di Batu yang bernama Golden Tulip Holland Resort Batu. Kalau melihat gambaran di website dan instagram, hotelnya kelihatan megah sekali. Membaca beberapa postingan instagram, saya juga melihat ada menu all you cat eat buffet dan high tea. Saya semakin tertarik untuk menjajal hotel slash restoran baru ini.
Ketika sampai, benar saja hotel ini memang megah karena ditambah pemandangan Gunung Arjuna dan Gunung Panderman yang menjadi latar belakang dari hotel ini. Setelah mengkonfirmasi, ternyata buffet yang available hanya buffet untuk dinner yaitu weekend bbq yang tidak cocok dengan kedatangan kami menjelang makan siang. Akhirnya kami memutuskan untuk memilih menu ala carte di Branche Restaurant.
Suasana Branche Restaurant yang langsung berbatasan dengan taman, kids area, dan pool memang nyaman dan elegan. Detil-detilnya kelihatan sangat bersih dan presisi. Dominasi warna kuning juga sangat menyegarkan mata. Hari itu hanya beberapa meja yang terisi pengunjung dan membuat makan siang kami makin spesial kami bisa menikmati makan siang dengan tenang. Sama seperti fine dining lainnya, Branche Restaurant memberikan free appetizer berupa chesse sticks yang enak sekali. Saya memilih Nasi Goreng hijau karena tergiur dengan gambar dalam menu, sementara Mas Supri memilih Sop Buntut yang memang merupakan comfort food nya sepanjang masa 😀
Sambil menikmati makan siang, kami pun melihat-lihat area taman dan swimming pool yang memang masih dalam proses pembangunan. Golden Tulip Holland Resort sendiri memang masih dalam tahap soft opening sehingga beberapa fasilitas seperti spa juga belum available. Akhirnya, kami pun menikmati makan siang yang sudah tidak sabar kami icipi. Jujur saja porsi dari menu saya sangat banyak! Sate udangnya menggoda dan sukses menjadi favorit saya dan Mas Supri. Buat saya, nasi goreng hijau milik Branche Restaurant berhasil memadukan bumbu dan lauk yang dipilih untuk menemani nasi goreng. Buat yang suka pedas, sangat perlu mencoba nasi goreng hijau milik Branche ini!
Sementara itu pesanan sop buntut Mas Supri layaknya sop buntut di tempat lain, enak, tapi tidak spesial. Makanya Mas Supri lebih suka mencicipi makanan yang saya pesan, bahkan meminta jatah sate udang, hahahaha. Selesai menikmati makan siang, kami memutuskan untuk memesan dessert. Sekali lagi, karena masih soft opening, banyak sekali menu dessert yang sold out. Awalnya saya tergiur ketika melihat Deconstructed Black Forest Cake, namun not available. Saya sempat memilih 2 menu dessert lainnya yang juga tidak tersedia, akhirnya pilihan kami kembali ke selera asal, pisang goreng dengan ice cream 😀 Kelihatannya biasa tapi rasanya luar biasa. Porsinya juga banyak, cukup banget untuk berdua. Tepung pisang gorengnya ngga mainstream dan selain es krim, ada semacam saus sirup jeruk yang menambah segar dessert yang satu ini.
Secara keseluruhan menurut saya menikmati makan siang di Branche Restaurant ini sangat worth it baik dari segi suasana, tempat, dan rasa. Untuk kisaran harga juga sama dengan harga ketika kita makan di cafe high-end di Malang yang terkadang rasa dan porsinya tidak sepadan dengan harga. Untuk pilihan akhir pekan yang nyaman, Branche Restaurant pasti akan menjadi alternatif untuk saya berakhir pekan 🙂