Satu bulan yang lalu, saya memiliki libur yang cukup panjang untuk melakukan short getaway di sekitar Malang. Saya memang sudah lama sekali ingin mengunjungi Banyuwangi dan karena letaknya tidak terlalu jauh dari Bali, saya pun memutuskan untuk menyebrang ke Bali via Gilimanuk.
Berbeda dari perjalanan kami ke Bali sebelumnya, kali ini kami berniat mengeksplorasi bagian barat Bali, secara spesifik Taman Nasional Bali Barat. Suami saya memang seorang naturalis sejati yang menyukai alam dan segala isinya yang hidup secara bebas, sementara saya memang sudah lama ingin merasakan sensasi menginap di The Menjangan yang konon memberikan sensasi resort yang berbeda.
Untuk mencapai resort The Menjangan, memang ada baiknya kita membawa mobil pribadi atau minta dijemput pihak hotel karena letak resort yang cukup terpencil. Sopir yang membawa kami dari Banyuwangi mengatakan ia sering lewat gapura The Menjangan namun belum pernah masuk ke dalamnya. Ketika ia masuk, ia pun cukup surprise karena jalan masuknya beneran kayak Taman Nasional Baluran, dimana jalan belum diaspal dan kera serta rusa cukup banyak ditemukan di perjalanan.
Dalam perjalanan menuju lobi The Menjangan, saya melihat spanduk bendera Plataran Resort yang dipasang di sisi jalan. Ketika sampai di The Tower (lobi hotel), saya pun segera menanyakan eksistensi hotel ini. Ternyata Plataran punya hotel di kawasan yang sama walaupun luasnya lebih kecil dibanding The Menjangan.
Ketika kami sampai di lobi, kami langsung mendapat penjelasan dari pihak management hotel mengenai luas resort (yang luas banget), letak lodge kami, dan cara untuk ke restoran. The Menjangan memiliki 2 area restoran yaitu di The Tower dan The Pantai. Dua-duanya memiliki sensasi sendiri. Jika The Tower menawarkan sensasi makan di tengah hutan, The Pantai tentu saja menggoda dengan deburan ombaknya saat makan. Saya dan suami pun sepakat untuk makan malam di The Pantai.
Letak villa dan luas resort yang begitu besar membuat resort harus menyediakan shuttle yang sibuk wara-wiri mengantarkan setiap tamu yang hendak berpindah tempat. Shuttlenya pun unik dan saya ga bosen-bosen naik shuttle karena betul-betul layaknya mobil safari. Saya biasanya memilih bagian atas yang terbuka supaya bisa melihat pemandangan sekitar.
Kami menginap di Monsoon Lodge karena saya berpikir villanya lebih ramai mengingat saya cukup khawatir dengan tempat terpencil. Ternyata dugaan saya salah. Monsoon Lodge justru sepi dan Beach Villa malah lebih ramai karena lokasinya dekat restoran. Kekhawatiran saya sirna karena ada staff hotel yang senantiasa stand by di lobby Monsoon Lodge.
Hal yang juga saya suka dari The Menjangan adalah kecanggihan teknologi walaupun berada di daerah terpencil. Saya sempat menelepon pihak lobby untuk meminta informasi mengenai spa dan menu makanan karena saya tidak menemukan buku informasi. Ternyata semua informasi ada di televisi yang juga sudah dipenuhi dengan berbagai hiburan seperti di pesawat terbang. Sulitnya sinyal di The Menjangan membuat resort ini tidak memiliki jaringan televisi. Saya pun segera booking jadwal spa untuk keesokan harinya supaya tidak keburu penuh.
Saat makan malam di The Pantai, saya baru sadar bahwa tamu resort ini cukup banyak karena restoran cukup penuh pada malam itu. Rata-rata memang pasangan namun ada juga keluarga dengan 3 orang anak yang menginap. Pada saat itu hanya kami satu-satunya tamu lokal yang ada. Manager restoran yang berasal dari Spanyol pun menyapa kami dengan sapaan yang hangat. Makanan saat itu kami memilih mixed grilled combo yang terdiri dari olahan seafood, sirloin beef, pork, brokoli, 2 jenis salad, dan baked baby potato. Saya cukup kenyang dan merasa makanannya enak sekali.
Selesai makan malam, kami berjalan-jalan di tepi pantai dan hutan mangrove. Jalan setapak sangat gelap dan penerangan sangat minim. Saya sempat takut bertemu hewan namun Mas Supri mengingatkan saya untuk santai dan menikmati suasana yang ada. Suasananya betul-betul romantis dan benar-benar membuat kami menikmati kebersamaan kami.
Keesokan harinya kami memutuskan untuk sarapan di The Tower. Lagi-lagi kami dijemput shuttle favorit saya dan senangnya kami bisa lebih banyak melihat hewan-hewan liar seperti rusa, tupai, jalak Bali, dan ayam hutan. Saya sungguh bersyukur dengan pengalaman yang seru dan menyenangkan ini.
Sarapan di The Tower saat pagi memang harus pandai-pandai memilih spot supaya tidak kepanasan namun sensasi makan di restoran yang terletak di atas hutan membuat kami rela kepanasan 😀 Selesai makan pagi, kami pun naik ke puncak The Tower untuk bird-watching dan melihat pemandangan dari tempat yang lebih tinggi. Di atas menara, kami bisa melihat pantai, gunung, dan hutan yang luas di bawah kami.
Selesai melihat pemandangan, kami pun berjalan di dermaga sambil menunggu waktu spa kami. Tamu lain ada juga yang snorkeling dan diving ke Pulau Menjangan namun karena kami hari sebelumnya sudah snorkeling, kami memutuskan untuk santai-santai saja di resort. Jadwal spa kami pun tiba, spa yang diberi nama Mangrove Spa ini memang betul-betul literally mangrove!
Letak gazeebo di tepi pantai yang dikelilingi tanaman bakau. Saya sempat khawatir akan privasinya namun rupanya privasi tetap terjaga karena lokasi benar-benar sepi dan tertutup dari pihak luar. Spa di Mangrove Spa ini sungguh membuat kami tenang dan merasa segar setelah hari-hari sebelumnya kami beraktivitas fisik yang cukup padat.
Selesainya spa menandakan waktu yang kami miliki tinggal sebentar lagi. Rasanya ingin memperpanjang jika masih liburan dan berbeda dengan pengalaman saya menginap di resort lainnya, saya ingin kembali ke sini, mengulang setiap pengalaman yang ada. Mungkin nanti bersama anggota keluarga lainnya 😉
Untuk teman-teman yang menginginkan sensasi berbeda di alam liar namun tetap ingin merasa aman, The Menjangan adalah pilihan yang sangat tepat. Anak-anak yang dapat dibawa kesini akan lebih baik jika sudah berusia di atas 7 tahun supaya sudah dapat melakukan aktivitas alam yang cukup bisa dinikmati di sini. Jika teman-teman berminat atau ingin tahu lebih banyak mengenai resort ini, teman-teman boleh melihat di instagram lifestyleretreats, membuka website themenjangan.com. Saya sendiri memesan resort ini via nusatrip.com karena saat itu ratesnya yang paling murah.
Jika teman-teman punya pertanyaan lebih lanjut mengenai transportasi, biaya akomodasi, biaya pelayanan (spa, restoran) di sana boleh meninggalkan komentar ataupun mengirimkan email ke [email protected].
Selamat merencanakan berlibur! Berikut ini saya pajang foto-foto yang sempat saya abadikan.